BIMA – Peringatan Hari Jadi Bima tahun ini memiliki warna yang berbeda dari tahun sebelumnya. Kali ini busana nuansa khas Dana Mbojo lebih menonjol.
Seluruh peserta upacara, mulai dari Bupati Bima hingga pegawai mengenakan pakai adat khas Bima. Hal ini menandakan ciri khas Bima yang mengental.
Pengenaan busana adat Bima ini sebagai bagian dari sumbangsih para ASN dan elemen masyarakat dalam upaya pelestarian budaya luhur Dou Labo Dana Mbojo.
Upacara peringatan Hari Jadi Bima dengan tema Sinergi Membangun Bima ini dihelat di lapangan halaman Kantor Bupati Bima.
Bupati Bima, Wakil Bupati H. Dahlan M. Noer, Wakil Wali Kota Bima Feri Sofiyan, SH, Anggota DPR RI H. Muhammad Syafrudin, S.T., M.M, Ketua DPRD Kabupaten Bima Muhammad dan Pimpinan DPRD Kabupaten Bima ikut hadir dalam upacara tersebut.
Selain itu, Direktur Manajemen Penanganan Bencana dan Kebakaran Kemendagri Edy Suhermanto M.Si, Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Sekda Drs. H.M. Taufik, HAK, M.Si, Kepala Balai Pengelola Transportasi Jalan Kelas II NTB, juga hadir.
Para pejabat eselon II dan eselon III, Ketua TP. PKK yang juga Ketua GOW Hj. Rostiati Dahlan, S.Pd, Ketua Majelis Adat Sara Dana Mbojo Hj. Ferra Amalia, MM, Ketua MUI Kabupaten Bima, Pimpinan Instansi Vertikal/BUMN/BUMD, Pejabat Fungsional dan Staf OPD lingkup Pemerintah Kabupaten Bima.
Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE. M.IP, bertindak selaku Inspektur Upacara.
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan pesan dan mengajak semua komponen di daerah agar mengedepankan sinergi dan keselarasan, harmoni dalam mengisi pembangunan.
Bupati menekankan perlu menjabarkan visi dan misi pembangunan sebagaimana yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Bima tahun 2021-2026 untuk meraih prestasi dan mencapai target pembangunan yang telah ditetapkan.
“Kami meyakini dukungan, kekompakan dan partisipasi aktif semua komponen masyarakat Dana Mbojo merupakan modal penting dalam menjabarkan visi dan misi yang telah ditetapkan di dalam RPJMD tersebut,” ucapnya.
Untuk mencapai target tersebut, diperlukan sinergi, baik antara pemerintah daerah, masyarakat dan kalangan wirausaha dan juga kekompakan baik pada aras desa, kecamatan hingga tingkat kabupaten.
“Dengan Sinergi sebagai modal awal dan keselarasan sebagai kunci, maka kita meyakini mampu meraih prestasi sebagai warisan penting pada masa kepemimpinan kami,” tandasnya. (ck)