Panggil ASN dan Swasta, KPK Dalami Peran Eks Wali Kota Bima dan Usut TPPU

KOTA BIMA-Sejumlah pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Bima dan swasta kembali dipanggil oleh penyidik KPK. Diduga kaitan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Selain itu, penyidik KPK juga mendalami peran tersangka eks Wali Kota Bima HML dalam intervensi pelaksanaan proyek pada setiap dinas.

Informasi yang diperoleh, penyidik KPK memanggil eks PPK pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bima inisial SR.

Bacaan Lainnya

SR saat ini menjabat salah satu Bidang dan juga menjabat sebagai PPK pada Dinas Pariwisata Kota Bima.

SR dipanggil sebagai saksi dengan tersangka eks Wali Kota Bima HML dan telah dimintai keterangan di gedung merah putih pada Selasa (31/10) kemarin.

SR diperiksa kaitan pelaksanaan proyek di Dinas Dikbud Kota Bima pada tahun 2018, 2019 hingga 2020 lalu.

Saat menjabat sebagai PPK pada Dinas Pariwisata Kota Bima, SR dikonfrontir oleh penyidik kaitan pelaksanaan proyek tahun 2021, 2022 hingga 2023.

Menurut sumber, penyidik KPK mengkonfrontir kaitan dugaan intervensi pengadaan barang dan jasa melalui e-katalog oleh tersangka eks Wali Kota Bima, HML.

Selain SR, penyidik KPK juga memanggil PPK Dikbud Kota Bima (pejabat pengganti SR), inisial SA alias I. SA diperiksa pada Senin (30/10) kemarin di gedung merah putih.

Penyidik KPK juga memanggil Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Kota Bima F. F dipanggil disebut-sebut kaitan bisnis galian c di Desa Kalajena Kecamatan Wera.

Menurut sumber, F pernah berhubungan dengan salah satu petinggi PT. TM inisial MS dan melakukan transaksi keuangan sebesar Rp. 2,4 miliar.

Hari Kamis (2/11) kemarin, penyidik KPK juga memanggil dan memeriksa petinggi PT. TM inisial MS.

MS disebut diperiksa penyidik KPK untuk kesekian kalinya, dan kaitan bisnis galian C di Desa Kalajena Kecamatan Wera.

Penyidik KPK juga memanggil pihak swasta lain, inisial RAF. RAF diketahui sebagai warga keturunan yang tinggal di Kota Bima.

Kepala Dinas Pariwisata, M. Natsir membenarkan, salah satu bawahannya dipanggil oleh penyidik KPK.

“Iya benar, sudah diperiksa sebagai saksi hari Selasa kemarin,” ucapnya.

Kepala Dinas PUPR Kota Bima, Agus Purnama yang berusaha ditemui di ruangannya, tidak berada di tempat.

Dikonfirmasi melalui seluler, Agus membenarkan salah satu Kabid dipanggil oleh penyidik KPK.

“Iya kemarin pas mau ke bandara ada beberapa SPPD yang saya paraf termasuk Kabid CK,” katanya singkat. (man)

Pos terkait