BIMA-Jurnalis Lombok Post (Jawa Pos Group) M. Islamuddin turut memenuhi wajah baru dalam dunia politik Bima. Dia resmi menjadi calon anggota DPRD Bima via Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
Pria kelahiran Desa Punti, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat ini bergabung ke politik lantaran ingin mewujudkan pengabdian baru dengan jalan yang berbeda.
Alumni STKIP Bima ini akan berkompetisi merebut kursi DPRD Kabupaten Bima di Daerah Pemilihan (Dapil) 3, yang meliputi Soromandi, Donggo, Sanggar, dan Tambora.
Sebelumnya, Islamuddin dikenal sebagai seorang guru Bimbingan dan Konseling di Ponpes Al-Ikhwan Kota Bima. Setahun menjadi guru, ia mengabdi menjadi jurnalis Koran terbesar di NTB, yakni Lombok Post.
Ia berkiprah sebagai jurnalis selama 13 tahun dan kini menjadi Redaktur Lombok Post Grup.
Selama menjadi wartawan, Islamuddin ditempatkan untuk meliput pemberitaan Hukum dan Kriminal, yakni seputaran Kejati NTB, Polda NTB, dan Pengadilan Tipikor Mataram. Dari sederet catatan, ia banyak menulis kasus-kasus korupsi di NTB.
Ia juga pernah mendapat beasiswa peliputan investigasi bersama Tempo. Saat itu, Islamuddin menulis caru marut dan noda beasiswa 1000 cendekia NTB.
Sebagai informasi, Islamuddin memiliki darah politik yang diturunkan dari sang ayahnya mendiang Abdullah H Rasyid. Di orde baru, ayahnya menjadi DPRD Bima dua periode, bahkan pernah menjadi orang nomor satu di Desa Punti.
Islamuddin mengutarakan keinginan maju Calon Legislatif (Caleg) berangkat dari panggilan jiwa untuk mengabdi kepada masyarakat. “Saya maju dalam Pileg ini didorong dan didukung juga sepenuhnya oleh keluarga, serta masyarakat,” ungkap kader Himpunan Mahasiwa Islam (HMI) ini.
Ia mengambil momentum ini untuk maju dalam kontestasi Pileg 2024, dengan harapan bisa menjadi saluran komunikasi masyarakat di parlemen nanti. Menurutnya, banyak suara dan harapan masyarakat yang belum diakomodir pemerintah. Misalkan, pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan, dengan cara Pemda didorong menyiapkan beasiswa bagi para generasi muda.
“Langkah ini untuk menciptakan sumberdaya mumpuni ke depannya,” beber Dewan Cendekia Muda Muslim Indonesia (CMMI) NTB ini.
Tidak hanya itu, pemerintah juga harus didorong untuk menyiapkan wadah pemberdayaan di bidang ekonomi. Contohnya, mendorong pemda menyiapkan bantuan anggaran guna menopang usaha masyarakat.
Ayah dua anak ini mengaku sudah belasan tahun menjadi jurnalis dan menjadi penyaksi kebijakan pemerintah. Ada banyak urat-urat kebijakan yang belum sepenuhnya berpihak pada masyarakat. Contohnya, jalan raya masih banyak yang rusak, seperti ruas jalan Punti-Wadukopa, Wadukopa-Kala, Kananta, dan lainnya.
Di sisi lain, kebijakan anggaran juga masih termarjinalkan untuk wilayah Dapil 3. Sarana pendidikan belum sepenuhnya tersentuh pembangunan dan masih banyak lagi infrastruktur lain yang butuh peningkatan.
Kemudian pengembangan di sektor ekonomi dan wisata belum maksimal digarap. Padahal dua sektor ini berpotensi di wilayah Dapil 3. Contohnya, sektor wisata Soromandi. Wilayah ini berada di garis pantai Teluk Bima dan memilik tempat wisata, seperti Pulau Kambing, Pantai Noti, Benteng Asakota, dan Wadupa’a.
Sedangkan di Kecamatan Donggo, ada Pasanggraha, Wadutunti, dan lainnnya. Potensi yang sama juga ada di Sanggar dan Tambora. “Dengan menjadi dewan, saya pastikan menjadi jembatan memperjuangkan dan mewujudkan harapan masyarakat,” janji Koordinator Bidang Sengketa Media PWI NTB ini.
Jika ditakdirkan jadi dewan, Islamuddin berjanji akan menyediakan rumah singgah bagi pasien dan keluarga Bima di Kota Mataram. Karena saat ini, belum ada rumah singgah yang disiapkan Pemda bagi pasien rujukan RSUP NTB. Selama ini pasien dari Bima mengandalkan rumah keluarga dan menyewa kos.
“Ini niat saya bersama masyarakat serta nazar saya dengan Allah. Termasuk nantinya, saya juga akan upayakan ada rumah rumah singgah di Bima,” jelas almuni MAN 2 Kota Bima ini.
Di samping itu, ia berjanji juga akan menyisihkan dana keumatan dari penghasilannya per bulan. Dana ini akan digunakan untuk kebutuhan kepemudaan, olahraga, keagamaan, dan lainnya. “Saya juga akan perjuangkan kesejahteraan media,” terang Ketua Forum Wartawan Kejaksaan (Forwaka) Kejaksaan NTB ini.
Guna mendulang kemenangan, tim gabungan dari generasi muda dan tua diakuinya sudah dirangkul. Bahkan gerakan tersebut sudah digulirkan sejak beberapa tahun lalu.
“Saya mengandalkan doa, pengabdian dan kesalehan sosial, dan kerja terukur tim-tim. Termasuk dukungan keluarga adalah saldo terbesar saya dalam meraih dukungan masyarakat,” tandasnya. (man)
Profil M Islamuddin
Tempat, tanggal lahir : Bima, 1 Oktober 1986
Pekerjaan : Redaktur Lombok Post (Jawa Pos Group)
Keluarga:
Istri: Nurfani
Anak: Adam Faiz Abdillah, Arumi Ananami
Pendidikan:
Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Punti di Bima
SLTPN 6 Kota Bima
MAN 2 Kota Bima
S-1 Program Studi Bimbingan Konseling STKIP Bima