BIMA-Empat warga di Kabupaten Bima disambar petir pada Ahad (31/12). Dua orang meninggal dunia, seorang kritis dan lainnya mengalami luka bakar.
Kejadian pertama di Desa Kala Kecamatan Donggo dengan korban Yani dan Rohana. Korban Yani meninggal dunia dalam perjalanan menuju Puskesmas, sedangkan Rohana masih dalam kondisi kritis.
Peristiwa kedua terjadi di Desa Dena Kecamatan Madapangga dengan korban ibu dan anak, Nurjanah, 42 tahun dan RN, 14 tahun. Korban Nurjanah meninggal di tempat dan RN dalam kondisi kritis.
Kapolsek Donggo, Iptu Nazarudin membenarkan ada dua korban asal Desa Kala yang disambar petir.
“Korban meninggal dunia atas nama Yani, sementara Rohana kritis,” kata Kapolsek Donggo, Iptu Nazaruddin dihubungi (31/12/2023) kemarin.
Sebelum peristiwa naas itu terjadi, kedua korban bersama enam orang lainnya hendak ke ladang dengan tujuan memupuk jagung di kawasan Kadende watasan Desa Kala.
Sekitar pukul 15.00 WITA hujan deras disertai petir mengguyur di kawasan tempat tujuan pada korban.
“Saat hujan datang, korban bersama rekannya lalu berteduh di sebuah gubuk,” tutur Kapolsek.
Saat sedang berteduh, para korban yang duduk berdekatan tiba-tiba disambar petir hingga pingsan.
Mereka lalu dibawa rekannya ke pemukiman, dan dibawa ke Puskesmas Donggo untuk mendapat perawatan medis.
Usai dilakukan pemeriksaan, dokter menyatakan korban atas nama Yani meninggal dunia. Sementara Rohana selamat namun dalam kondisi kritis.
“Rohana masih dirawat di Puskesmas. Alhamdulillah sekarang sudah mulai sadar,” sambungnya.
Nazaruddin mengatakan, pihak keluarga telah membuat surat pernyataan penolakan untuk autopsi jasad korban. Mereka menganggap kematian Yani sebagai musibah.
“Keluarga tolak autopsi, jasad korban saat ini sudah di rumah duka dan rencananya akan dimakamkan besok pagi,” tandasnya.
Kejadian serupa juga terjadi di Desa Dena Kecamatan Madapangga. Dua orang ibu dan anak warga setempat menjadi korban sambaran petir.
Korban Nurjanah, 42 tahun meninggal di tempat, sedangkan anaknya inisial RN, 14 tahun mengalami luka bakar bagian wajah.
Kapolsek Madapangga, Ipda Kader membenarkan dua orang warga Desa Dena disambar petir.
“Ibunya, Nurjanah meninggal di tempat dan anaknya, RN mengalami luka bakar bagian wajah,” ucapnya dihubungi.
Kader menceritakan, kedua korban berada di areal pesawahan di Desa Ncandi untuk menjaga tanaman padi dari hama burung.
“Dari keterangan warga, mereka pergi menjaga tanaman padi, yang tidak lama lagi akan dipanen,” ujarnya.
Sekitar pukul 14.30 WITA, kawasan setempat diguyur hujan lebat yang disertai petir. Mereka berteduh di baruga, tidak lama kemudian disambar petir.
“Korban Nurjanah meninggal di tempat, sedangkan anaknya RN selamat, hanya mengalami luka bakar pada bagian wajah,” terangnya.
Melihat ibunya tewas tergeletak, RN bergegas menuju pemukiman warga untuk mencari pertolongan.
Warga yang mengetahui peristiwa tersebut, berbondong-bondong mendatangi lokasi kejadian.
“Jasad korban dievakuasi oleh warga ke rumah duka di Desa Dena dan akan dimakamkan hari ini. Sementara anaknya dirawat di Puskesmas Madapangga,” pungkasnya. (man)