BIMA-Naas menimpa Nuraini, 38 tahun asal Desa Raba Kecamatan Wawo. Korban ditemukan tewas terseret arus banjir sejauh 3 kilometer pada Kamis (1/2) sekira pukul 18.20 WITA.
Keluarga korban, Maemunah, menceritakan kronologi awal mula terjadinya musibah yang menimpa korban.
“Korban bersama lima orang lainnya pulang dari ladang jagung. Di tengah jalan tiba-tiba datang banjir,” ucap Maemunah yang dihubungi Lombok post.
Korban Nuraini bersama keluarga dekatnya barengan pulang dari ladang jagung mengendarai sepeda motor.
Namun di tengah perjalanan, mereka dihadang banjir yang mengalir deras dari sebuah sungai di lokasi So Ngaci Desa Raba.
“Hari sudah menjelang malam, akses jalan yang bisa dilalui untuk kembali ke rumah sudah tidak ada lagi selain dari jalan yang hendak mereka lintasi,” terangnya.
Korban Nuraini bersama keluarganya tersebut tidak memiliki pilihan lain, selain nekat menerobos arus banjir yang sedang ganasnya saat itu.
“Saking nekadnya, mereka berusaha menyeberang sungai sambil menggotong satu unit sepeda motor menggunakan sebatang kayu,” tuturnya.
Upaya mereka dalam menantang maut tersebut berakhir petaka. Saat menerobos arus sungai, kayu yang digunakan menggotong sepeda motor patah.
Maemunah mengatakan, sepeda motor terseret arus banjir dan korban Nuraini bersama keluarganya berusaha menyelamatkan sepeda motor.
“Saat upaya selamatkan sepeda motor tersebut korban Nuraini akhirnya ikut terseret arus banjir, sementara empat orang lainnya berhasil selamat,” terangnya.
Keluarga korban yang berhasil selamat kemudian berupaya meminta bantuan pada warga sekitar. Tak lama kemudian warga berbondong-bondong ikut mencari korban.
“Korban ditemukan oleh warga sekitar 3 kilometer dari lokasi awal, dalam kondisi sudah tidak bernyawa lagi,” ujarnya.
Warga membantu evakuasi jenazah korban dengan menandu menggunakan sarung dan kayu sejauh 2 kilometer dari lokasi penemuan mayat menuju ke perkampungan warga.
“Jenazah korban dievakuasi oleh jajaran Polsek Wawo menggunakan ambulance Puskesmas Wawo dibawa ke rumah duka,” pungkasnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bima, Drs. Isyrah, yang dihubungi membenarkan adanya kejadian tersebut.
“Benar, hari ini (kemarin) almarhumah dikebumikan di Desa Raba,” ucapnya via pesan WhatsApp. (man)