Bima Dikepung Banjir, Luapan dari Sungai

BIMA-Musibah banjir kembali melanda wilayah Kota Bima dan Kabupaten Bima dari ujung Timur hingga bagian Barat. Sejumlah Kelurahan dan Desa menjadi terdampak.

Beruntung tidak ada korban jiwa maupun korban luka-luka dalam peristiwa kali ini. Warga yang mengungsi pun tidak ada.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bima, Gufran, membenarkan sebagian besar wilayah Kota Bima terdampak dari musibah banjir kali ini.

Bacaan Lainnya

Gufran mengatakan, dalam dua hari terakhir wilayah Kota Bima mengalami musibah banjir berturut-turut.

“Dua hari ini Kota Bima dilanda banjir. Banjir yang hari Kamis kami bersihkan pada Jumat pagi. Malam harinya banjir kembali datang,” ujarnya vianpesan WhatsApp.

Banjir pada Kamis (8/2) melanda sebagian besar permukiman warga di sepanjang jalan Soekarno Hatta. Hal itu disebabkan intensitas hujan yang meningkat.

“Intensitas hujan yang tinggi di wilayah hulu dengan lima anak sungai yang mengelilingi Kota Bima menyebabkan terjadinya banjir,” tuturnya.

Kelima anak sungai dimaksud, yakni sungai Dodu Nungga, Kendo, Ntobo, Jati Baru dengan induk sungai besar atau hilirnya adalah dua yakni Sungai Padolo dan Melayu.

Wilayah Kota Bima terdampak banjir pada Jumat (9/2/2024) pemukiman warga di 14 Kelurahan, hingga merendam puluhan hektar area persawahan di Kecamatan Raba dan Rasanae Timur.

Gufran mengaku, banjir luapan masih berlangsung, meski di wilayah hulu sudah mulai surut. Data yang diperoleh terdapat sejumlah kelurahan di wilayah hulu.

Seperti di Kelurahan Dodu, banjir menggenangi area persawahan dan wilayah permukiman. Kelurahan Nungga menggenangi area persawahan, Kelurahan Oimbo menggenangi area persawahan dan wilayah permukiman, dan Kelurahan Kumbe menggenangi wilayah permukiman.

Di Kecamatan Raba, kondisi terparah terjadi di Kelurahan Oi Mbo. Ketinggian air 50 cm hingga 1 meter. Dari data yang diperoleh, sebanyak 5 RT terendam banjir dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) terdampak sebanyak 50.

“Sekarang banjir sudah mulai meluap di sejumlah kelurahan wilayah Kecamatan Raba, Mpunda dan tidak menutup kemungkinan di Kecamatan Rasanae Barat,” kata Gufran.

Seperti Kelurahan Ntobo Kecamatan Raba kata Gufran, banjir menggenangi area persawahan. Sementara Kelurahan Mande, Lewirato, Panggi Kecamatan Mpunda sudah menggenangi wilayah permukiman.

“Kami imbau warga di wilayah barat Kota Bima tetap siaga dan waspada,” harap Gufran.

Banjir Terjang Sejumlah Wilayah

Hujan intensitas sedang-lebat disertai kilatan petir dan angin kencang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Bima pada Jumat pukul 14:00 WITA.

Fenomena alam itu terjadi di wilayah Kecamatan Sape, Lambu, Wawo, Tambora, Sanggar, Bolo, Palibelo, Ambalawi, Soromandi, Lambitu, Belo, dan Monta. Kondisi ini berlangsung hingga pukul 19:30 WITA.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bima, Drs. Isyrah mengatakan, dampak yang terjadi di Desa Sangia Kecamatan Sape terjadi banjir hingga meluap di jalan lintas Sape-Wera dan mengganggu lalu lintas kendaraan.

Di Desa Nunggi dan Tawali Kecamatan Wera
terjadi banjir yang diakibatkan curah intensitas tinggi mengakibatkan luapan di bantaran sungai, tidak menyebabkan areal pertanian terendam banjir.

Isyrah membeberkan, di Desa Nggembe Kecamatan Bolo banjir menggenangi wilayah permukiman setinggi lutut orang dewasa.

“Di Dusun Jala sebanyak 93 KK, 282 jiwa dan di Dusun Wa’i Tawoa sebanyak 110 KK, 371 jiwa menjadi terdampak musibah ini,” ungkap Isyrah vianpesan WhatsApp.

Untuk itu BPBD mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap dampak cuaca extrim serta bencana yang terjadi seperti banjir bandang, angin putting beliung dan tanah longsor. (man)

Pos terkait