BIMA-Rencana penyerahan diri salah satu tersangka pembakar logistik Pemilu di Kecamatan Parado batal. Penyebabnya masih simpang siur.
Sebelumnya, pihak keluarga telah mengutarakan niat untuk menyerahkan tersangka M ke Polsek Parado. Pihak Kepolisian merespon baik.
Kepala Desa Parado Rato, M Saleh membenarkan ada rencana penyerahan diri warganya inisial M, salah satu yang masuk dalam DPO aparat Kepolisian.
“Memang ada informasi dari keluarganya inisial M ini mau menyerahkan diri ke Polisi,” ucapnya dihubungi via sambungan WhatsApp.
M Saleh mengaku, M alias R direncanakan pihak keluarga untuk diserahkan ke Polsek Parado pada Selasa (27/2/2024) siang kemarin.
“Tapi informasi sampai siang ini belum ada penyerahan ke Polsek. Saya sendiri belum mengetahui kenapa demikian (belum diserahkan),” tuturnya.
Disinggung inisiatif pihak keluarga dan Pemerintah Desa untuk menyerahkan semua DPO kepada Kepolisian, M. Saleh enggan melakukannya.
“Kita tidak berani menginisiasi hal tersebut karena kuatir muncul anggapan kita yang memberitahukan keberadaan mereka (buron),” tuturnya.
Kapolsek Parado, Ipda Yakub membenarkan rencana keluarga untuk menyerahkan M kepada Kepolisian.
“Memang ada rencana dari keluarga yang disampaikan ke kita kemarin, tapi sampai sekarang belum ada diserahkan,” ucapnya via sambungan WhatsApp.
Kasat Reskrim Polres Bima, AKP Masdidin yang dikonfirmasi mengaku belum ada tersangka dalam DPO yang menyerahkan diri.
“Ngga ada (yang menyerahkan diri),” tandasnya vianpesan WhatsApp.
Polres Bima menyampaikan ada 14 orang warga Kecamatan Parado yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembakaran logistik Pemilu di empat desa Kecamatan Parado.
Sebanyak 4 orang telah ditangkap dan dilakukan penahanan, sedangkan 10 orang lainnya ditetapkan sebagai DPO. (man)