Solidaritas Sofian, Ratusan Guru Demo, PGRI Tuntut Perlindungan

BIMA-Kasus penganiayaan guru M. Sofian oleh oknum siswa menuai reaksi. Ratusan guru di Bima melakukan aksi solidaritas pada Kamis (9/11/2023).

Selain mengecam aksi penganiayaan terhadap guru, massa aksi juga meminta perhatian serius dari pemerintah untuk memberikan perlindungan khusus bagi guru.

Massa juga menuntut pada Kepolisian agar tetap memproses kasus penganiayaan terhadap guru meski para pihak telah akad damai.

Bacaan Lainnya

Guru yang tergabung dalam aksi ini, mulai dari guru tingkat TK hingga SMA di Kabupaten Bima. Sekolah-sekolah dinyatakan ‘libur’ sehari.

Dalam orasinya, Ketua PGRI Kabupaten Bima, Drs. Syaifullah, menegaskan kasus penganiayaan terhadap guru tidak boleh terjadi.

“Guru adalah orang tua siswa di sekolah. Lindungi guru dan jaga Marwah guru,” ucapnya dihadapan ratusan guru.

Syaifullah mengatakan, perlu ada produk aturan untuk melindungi guru, karena UU guru belum dibuat oleh Pemerintah.

“Undang-undang perlindungan tentang hewan saja sudah dijamin oleh pemerintah,” imbuhnya.

Menurut dia, penganiayaan maupun hinaan terhadap guru karena belum ada UU yang melindungi.

“Ke depannya kami akan perjuangkan lahirnya UU perlindungan guru,” tuturnya.

Aksi ini damai dalam rangka sebagai reaksi terhadap marwah guru yang begitu mudahnya dianiaya oleh orang tua murid maupun oleh siswa.

Aksi ini sebagai reaksi terhadap masyarakat, profesi guru ini perlu dihargai sebagai yang terdepan.

“Terlalu mudah, guru sudah pukul dan minta Maaf. Guru ini dianggap apa. Marwah dan profesi guru itu tidak dihargai dan dianggap sampah,” tegasnya.

Dia memastikan, oknum siswa inisial HM telah dikeluarkan dari sekolah berdasar kesepakatan bersama dewan guru di SMKN I Woha.

KCD Dikbud Provinsi NTB Bima dan Kota Bima, Maratun, mengatakan penganiayaan ini tidak boleh terjadi. Marwah guru harus tetap terjaga sehingga bisa memberikan yang lebih baik.

“Kita berada di sini ingin menampakan suatu hal yang baik. Kalau ada terjadi sesuatu yang mencederai guru, guru di Bima harus bersatu,” ajaknya. (man)

Pos terkait