BIMA – Warga Desa Samili Kecamatan Woha menolak rencana pembangunan Alfamart. Mereka kuatir pelaku UKM akan tersaingi dan gulung tikar.
Informasi yang dihimpun, rencana pembangunan Alfamart di Desa Samili sudah diwacanakan sejak setahun lalu.
Sejak itu pula rencana tersebut menuai penolakan dari warga setempat, terutama dari pelaku UKM.
Penolakan tersebut sudah terjadi kali ketiganya, dengan yang terjadi pada Selasa (9/5).
Sebenarnya, dari sisi administrasi pendirian Alfamart telah memenuhi syarat. Mulai dari izin HO, IMB hingga penyewaan tanah.
Kepala Desa Samili, Bambang AB, membenarkan warganya menolak pembangunan Alfamart di Desa setempat.
“Menang benar ada penolakan. Pro dan kontra sudah biasa terjadi,” ucap dia ditemui di kediamannya, (10/5) kemarin.
Dia mengatakan, warga yang menolak dari pelaku UKM, sementara yang menerima dari kalangan umum.
Dia mengakui, kehadiran Alfamart memecah belah keberadaan warganya. Menyikapi hal demikian, pihaknya tidak ingin terjadi caos antara warganya.
“Pada prinsipnya saya sebagai Kepala Desa, tidak menginginkan terjadi kegaduhan apalagi pecah belah di tengah masyarakat. Saya tetap memenuhi keinginan warga,” tuturnya.
Adanya kondis pro dan kontra di tengah masyarakat, lanjut dia, pihaknya telah meminta agar pembangunan Alfamart dihentikan sementara.
“Kita minta dipending sementara sembari kita mencari solusi yang terbaik,” terangnya.
Dia mengakui, penolakan dari warga ya sudah terjadi dua kali dengan yang sekarang ini. Warga pemilik kios yang dominan menolak dengan alasan keberadaan alfamart akan merugikan UKM setempat.
“Awalnya kita setuju Alfamart masuk, namun adanya keinginan sebagian masyarakat yang menolak kita pending untuk mencari solusi terbaik,” tuturnya.
Sebagai solusi, masih menunggu kehadiran perwakilan dari Alfamart untuk duduk bersama dengan warga.
“Kalau saya tidak ingin bertahan, saya tidak ingin masyarakat ribut. Daripada masyarakat ribut, lebih baik Alfamart keluar saja dari Samili,” pungkasnya. (ck)
Warga Tolak Pembangunan Alfamart
