BIMA-Pengelola kawasan wisata mata air Tampiro di Desa Piong Kecamatan Sanggar, Agus diduga dikeroyok oknum Kepala Desa (Kades) Piong inisial I, Rabu (6/9) sekitar pukul 16.00 WITA.
Hingga berita ini dirilis, belum diperoleh keterangan resmi dari pihak Kepolisian atas insiden pemblokiran jalan maupun dugaan pengeroyokan tersebut.
Camat Sanggar, Ahmad, membenarkan adanya rombongan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Bima yang sempat tersandera saat insiden blokir jalan masuk ke kawasan mata air Tampiro.
“Saat warga datang blokir jalan, di dalam kawasan sudah ada rombongan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Bima, termasuk Kepala Dinasnya,” ujarnya dihubungi via whatsapp.
Insiden blokir jalan masuk menuju Tampiro tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 WITA, kata Ahmad, rombongan baru bisa keluar sekitar pukul 18.00 WITA lebih.
“Itupun rombongan keluar dievakuasi Polsek melalui jalan alternatif yang lain,” sebut Camat Sanggar.
Setelah keluar, sambung Ahmad, rombongan kembali ke Bima tidak melewati jalan di Desa Piong, melainkan lewat jalur Tambora.
“Beberapa menit setelah rombongan berhasil keluar, datang lagi massa yang menanyakan kepada rombongan dilepas,” kisah Ahmad.
Beberapa saat kemudian, lanjut dia, tiba-tiba terjadi pengeroyokan terhadap pengurus Pokdarwis Tampiro di dalam areal kawasan wisata.
“Apa penyebabnya, saya tidak tahu persis. Saat kejadian, saya bersama Kapolsek berada di luar kawasan,” ucapnya.
Untuk korban, tambah Ahmad, sesaat setelah kejadian langsung dibawa ke Puskesmas Sanggar untuk mendapat perawatan medis.
“Informasi terakhir yang saya terima ini, korban penganiayaan ini sudah dirujuk ke RSUD Bima,” terangnya.
Ahmad menambahkan, insiden pemblokiran jalan masuk maupun pengeroyokan tersebut berdampak buruk pada pengelolaan kawasan mata air Tampiro.
“Para penghuni lapak di dalam kawasan memilih pindah dan tidak mau jualan lagi. Menurut mereka sudah tidak aman lagi,” tandasnya.
Oknum Kades Piong, I, belum berhasil dikonfirmasi hingga berita ini disiarkan.
Begitu pula dengan Kapolsek Sanggar, Iptu Mukhtar yang berusaha dihubungi berkali-kali tidak berhasil meski nada tersambung. (man)