Kantor Desa Tumpu masih Disegel, Pelayanan Lumpuh Total

BIMA-Hingga kini Kantor Desa Tumpu Kecamatan Bolo masih tersegel. Hal ini berimbas pada pelayanan masyarakat yang lumpuh total.

Kepala Desa Tumpu, Mahyudin, membenarkan hingga sekarang kantor desa tetap dalam kondisi disegel.

“Benar masih disegel, sejak kemarin,” ucap dia dihubungi via seluler, Selasa (6/2/2024).

Bacaan Lainnya

Sejak terjadi penyegelan hingga sekarang, kata Mahyudin, pelayanan kepada masyarakat yang berkaitan surat menyurat tidak dapat dilakukan.

“Untuk pelayanan kaitan administrasi tetap dilakukan, dan dilakukan di rumah saya,” jelasnya.

Penyegelan tersebut dipicu dugaan penyelewengan dana gaji marbot, guru ngaji maupun gaji RT dan RW sebesar Rp. 60 juta dan dana proyek fisik senilai Rp. 37 juta yang tidak dilaksanakan.

Masyarakat setempat mendatangi kantor desa dan bertemu dengan Kepala Desa beserta perangkat desa lainnya.

Dalam pertemuan klarifikasi tersebut, muncul pengakuan Sekdes maupun bendahara gaji dana tersebut telah dipinjam secara pribadi.

“Mendengar hal itu, masyarakat langsung keluar dan menyegel kantor hingga hari ini,” tutur Mahyudin.

Mahyudin mengatakan, saat klarifikasi berlangsung, bendahara mengakui dana gaji senilai Rp. 60 juta telah dipinjam oleh Sekdes.

“Termasuk uang untuk pekerjaan proyek 37 juta, juga dipakai oleh Sekdes. Janji Sekdes akan kerjakan proyek pada bulan Maret ini. Untuk dana gaji 60 juta dijanjikan dikembalikan tetapi belum dipastikan kapan,” terangnya.

Ketua BPD Desa Tumpu, Imam Al Gajali, menceritakan awal mula terjadinya penyegelan kantor desa.

“Awalnya ada audensi, namun ada penjelasan yang kurang enak didengar sehingga memicu emosi warga dan akhirnya menyegel kantor desa,” ujarnya.

Dia mengakui, kedua sumber anggaran yang belum dilaksanakan tersebut dipakai secar pribadi oleh oknum Sekdes.

“Kantor desa masih disegel dan pelayanan masih lumpuh,” terangnya dihubungi terpisah via seluler. (man)

Pos terkait