BIMA-Penghujung tahun 2024 ini wilayah Kabupaten Bima dikelilingi bencana alam. Dari banjir hingga luapan air yang merendam 55 unit rumah warga pada Kamis 12 Desember 2024.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bima, Drs. Isyrah menceritakan kronologi kejadian bencana di wilayah Kecamatan Bolo, Wera, Soromandi dan sekitarnya.
“Terjadi Hujan sedang-lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang,” tuturnya.
Di Kecamatan Bolo terjadi angin kencang di Desa Darussalam hingga menumbangkan sebuah pohon besar.
Dampak kejadian ini menyebabkan arus lalu lintas jalan Sumbawa-Bima terhambat dan menimpa emperan toko bengkel akibat terkena ranting pohon.
Selain itu, 1 buah tiang milik PT Telkomsel roboh dan kabel putus. 1 buah deker jalan ekonomi rusak akibat terangkat akar pohon.
“Saat ini pohon tumbang sudah dipotong dan dibersihkan sehingga arus lalu lintas kembali lancar,” terangnya.
Masih di Kecamatan Bolo, juga terjadi musibah di Desa Rato yakni terjadi luapan air sehingga merendam pemukiman warga di RT 13, RT 15 dan jalan raya serta areal persawahan.
“Luapan air tersebut setinggi 20 centi meter yang mengakibatkan 20 unit rumah terendam dan 20 KK (60 jiwa) terdampak di Dusun Tegalsari,” ungkapnya.
Isyrah memastikan, air sudah surut dan warga melakukan pembersihan lumpur di dalam rumah serta tidak ada pengungsian akibat luapan air maupun infrastruktur umum yang rusak.
“Setiap hujan, air selalu meluap di wilayah pemukiman, hal ini disebabkan karena drainase tidak mampu menampung air banjir,” komentar Isyrah.
Di Desa Rasabou Kecamatan Bolo juga terjadi luapan air sehingga merendam pemukiman warga. Luapan air tersebut setinggi 20 Cm yang mengakibatkan sebanyak 35 unit rumah terendam dan 35 KK (95 jiwa) terdampak di RT 11 Dusun Ina Sangari Desa Rasabou.
Isyrah mengatakan air sudah surut dan warga melakukan pembersihan lumpur di dalam rumah serta tidak ada pengungsian akibat luapan air dan tidak ada infrastruktur umum yang rusak.
Di Kecamatan Wera terjadi banjir di Desa Tawali yang menyebabkan 1 unit mobil dump truk pengangkut batu terseret atau terbawa arus banjir.
Di Desa Sai Kecamatan Soromandi terjadi banjir di sungai Desa Sai dan meluap sehingga ke lahan pertanian. Saat ini banjir sudah surut, dan tidak ada infrastruktur umum yang rusak.
Menurut Isyrah, kebutuhan yang mendesak atas musibah ini berupa alat pemotong pohon (Chainsow) dan karung plastik.
BPBD telah melakukan upaya melakukan koordinasi dengan Camat, Kapolsek, Koramil dan Desa setempat terkait terdampak serta melakukan pengamatan, pendataan dan kaji cepat.
“Kami mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap cuaca extrim serta bencana yang terjadi,” imbaunya. (man)