BIMA-Hujan lebat disertai angin kencang mengakibatkan banjir keliling, pohon tumbang dan luapan air lumpur terjadi dalam sehari.
Bencana alam ini terjadi pada Kamis 19 Desember 2024 mulai pukul 13.30 wita siang dan hingga berlangsung sampai pukul 21.00 wita di wilayah Kabupaten Bima.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bima, Drs. Isyrah mengatakan terjadi bencana keliling wilayah Kabupaten Bima pada hari Kamis.
Isyrah menyampaikan, di Desa Sari Kecamatan Sape sekira pukul 14.45 wita sampai pukul 16.30 wita terjadi luapan air bercampur lumpur akibat derasnya air yang mengalir dari arah gunung.
Air bercampur lumpur setinggi 20 sampai 30 centimeter ini meluap ke jalan raya lintas Sari-Sape, tepatnya di So Limbu dan So Kamboa Desa Sari Kecamatan Sape.
“Aktivitas pengguna jalan menjadi terganggu dan 1 unit mobil Toyota warnah putih yang sedang melintas terjebak di jalan berlumpur,” terangnya.
Di Desa Parangina Kecamatan Sape terjadi banjir di sungai Parangina, sehingga air meluap dan merendam areal persawahan di So Parapi Desa Parangina Kecamatan Sape.
Luapan banjir setinggi 40-50 centimeter yang terjadi pada pukul 17.15 wita itu mengakibatkan 1 hektar padi milik warga rusak parah tertimbun material lumpur.
Di Desa Pandai Kecamatan Woha, pada pukul 20.00 wita terjadi banjir di Sungai Desa Pandai dan meluap sehingga merendam lahan pertanian dan pemukiman warga serta jalan raya Lintas Sumbawa -Bima (cabang pandai).
Di Kecamatan Madapangga terjadi luapan air di Desa Ncandi pada pukul 19.40 wita sampai pukul 20.00 wita.
Isyrah menjelaskan, luapan air di Desa Ncandi ini akibat derasnya air mengalir dari arah gunung Dusun Tolonggeru mengakibatkan tanggul drainase tidak mampu menahan debit air.
Banjir setinggi lutut orang dewasa tersebut mengakibatkan 20 Kepala Keluarga (KK) terdampak di RT 17, 25 KK terdampak di RT 16, dan 10 KK terdampak di RT 01.
“Total 55 KK atau 55 unit rumah terendam dan terdampak tersebar di Desa Ncandi dan saat ini banjir sudah surut dan warga mulai melakukan pembersihan lumpur,” tuturnya.
Di Desa Monggo terjadi pohon tumbang
pada pukul 20.00 wita di jalan raya lintas Sumbawa-Bima Desa Monggo Kecamatan Madapangga.
Pohon tumbang berukuran besar itu mengakibatkan arus lalu lintas Sumbawa-Bima terhambat dan 1 satu unit mobil Box bermuatan peralatan sepeda motor rusak parah.
“Kornet mobil Box berhasil dievakuasi oleh warga dengan kondisi selamat, dan pohon tumbang sudah dipotong dan dibersihkan,” jelasnya.
Menurut Isyrah, bantuan logistik untuk korban terdampak air meluap, dan bantuan alat berat untuk membersihkan material lumpur yang menutupi jalan raya Desa Sari Kecamatan Sape sangat mendesak.
“Tim BPBD melakukan koordinasi, pengamatan, pendataan dan kaji cepat serta penanganan darurat bencana terhadap daerah terdampak,” pungkasnya. (man)
lebat disertai angin kencang mengakibatkan banjir keliling, pohon tumbang dan luapan air lumpur terjadi dalam sehari.
Bencana alam ini terjadi pada Kamis 19 Desember 2024 mulai pukul 13.30 wita siang dan hingga berlangsung sampai pukul 21.00 wita di wilayah Kabupaten Bima.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bima, Drs. Isyrah mengatakan terjadi bencana keliling wilayah Kabupaten Bima pada hari Kamis.
Isyrah menyampaikan, di Desa Sari Kecamatan Sape sekira pukul 14.45 wita sampai pukul 16.30 wita terjadi luapan air bercampur lumpur akibat derasnya air yang mengalir dari arah gunung.
Air bercampur lumpur setinggi 20 sampai 30 centimeter ini meluap ke jalan raya lintas Sari-Sape, tepatnya di So Limbu dan So Kamboa Desa Sari Kecamatan Sape.
“Aktivitas pengguna jalan menjadi terganggu dan 1 unit mobil Toyota warnah putih yang sedang melintas terjebak di jalan berlumpur,” terangnya.
Di Desa Parangina Kecamatan Sape terjadi banjir di sungai Parangina, sehingga air meluap dan merendam areal persawahan di So Parapi Desa Parangina Kecamatan Sape.
Luapan banjir setinggi 40-50 centimeter yang terjadi pada pukul 17.15 wita itu mengakibatkan 1 hektar padi milik warga rusak parah tertimbun material lumpur.
Di Desa Pandai Kecamatan Woha, pada pukul 20.00 wita terjadi banjir di Sungai Desa Pandai dan meluap sehingga merendam lahan pertanian dan pemukiman warga serta jalan raya Lintas Sumbawa -Bima (cabang pandai).
Di Kecamatan Madapangga terjadi luapan air di Desa Ncandi pada pukul 19.40 wita sampai pukul 20.00 wita.
Isyrah menjelaskan, luapan air di Desa Ncandi ini akibat derasnya air mengalir dari arah gunung Dusun Tolonggeru mengakibatkan tanggul drainase tidak mampu menahan debit air.
Banjir setinggi lutut orang dewasa tersebut mengakibatkan 20 Kepala Keluarga (KK) terdampak di RT 17, 25 KK terdampak di RT 16, dan 10 KK terdampak di RT 01.
“Total 55 KK atau 55 unit rumah terendam dan terdampak tersebar di Desa Ncandi dan saat ini banjir sudah surut dan warga mulai melakukan pembersihan lumpur,” tuturnya.
Di Desa Monggo terjadi pohon tumbang
pada pukul 20.00 wita di jalan raya lintas Sumbawa-Bima Desa Monggo Kecamatan Madapangga.
Pohon tumbang berukuran besar itu mengakibatkan arus lalu lintas Sumbawa-Bima terhambat dan 1 satu unit mobil Box bermuatan peralatan sepeda motor rusak parah.
“Kornet mobil Box berhasil dievakuasi oleh warga dengan kondisi selamat, dan pohon tumbang sudah dipotong dan dibersihkan,” jelasnya.
Menurut Isyrah, bantuan logistik untuk korban terdampak air meluap, dan bantuan alat berat untuk membersihkan material lumpur yang menutupi jalan raya Desa Sari Kecamatan Sape sangat mendesak.
“Tim BPBD melakukan koordinasi, pengamatan, pendataan dan kaji cepat serta penanganan darurat bencana terhadap daerah terdampak,” pungkasnya. (man)