BIMA-Seorang remaja asal Desa Soki Kecamatan Belo inisial S tewas mengenaskan. Korban diduga dikeroyok remaja desa lain pada Jumat 6 Juni 2025 dini hari sekitar pukul 00.20 wita.
Kematian korban memicu reaksi dari keluarga dengan memblokade jalan menuntut aparat Kepolisian menangkap para pelaku. Keluarga korban memberi deadline waktu hingga 2×24 jam.
Informasi yang diperoleh, pada malam kejadian korban S bersama rekannya R dalam perjalanan pulang mengantar temannya dari Desa Renda menuju Desa Soki Kecamatan Belo.
Saat melintasi wilayah Desa Lido, keduanya dihadang sekelompok pemuda. Korban S diserang secara brutal hingga mengalami luka parah di bagian kepala. Sementara rekannya R berhasil melarikan diri dan mencari pertolongan.
Setelah mengalami penganiayaan, korban S sempat dibawa ke Puskesmas Ngali untuk mendapat pertolongan medis, namun nyawa korban tidak berhasil ditolong.
Camat Belo, Ruyani, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, kematian korban bahkan memicu reaksi dari keluarga.
“Iya, benar ada blokade jalan di Desa Soki dipicu meninggalnya salah seorang warga,” kata Ruyani yang dikonfirmasi Sabtu 7 Juni 2025.
Ruyani mengatakan, keluarga korban menuntut segera menangkap terduga pelaku pelemparan yang menyebabkan korban meninggal.
Keluarga korban memblokade jalan mulai pukul 10.20 Wita menggunakan batu dan kayu. Arus lalu lintas macet total.
Kapolsek Belo, Iptu Johansyah memberikan pemahaman terhadap keluarga korban, namun pihak keluarga korban tidak mengindahkan.
Usai penguburan jenazah korban, pihak Kepolisian kembali mencoba negosiasi dan pukul 15.00 Wita pihak keluarga korban menerima dengan baik dan jalan dibuka kembali. (man)