KOTA BIMA – Puluhan orang tenaga sukarela di Puskesmas Mpunda, Kota Bima bekerja tanpa “gaji”. Setiap bulannya mereka menerima pendapatan dari sumbangan.
Setiap bulan pula, Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Puskesmas Mpunda menyisihkan 10 persen rejekinya dari uang kapitasi untuk membiayai tenaga sukarela.
Informasi yang diperoleh, para ASN di Puskesmas Mpunda mengumpulkan secara sukarela uang untuk membiaya tenaga sukarela.
Setiap bulannya, uang kapitasi yang diterima para ASN di Puskesmas Mpunda tidak utuh. 10npersen di antaranya disumbangkan untuk membiaya tenaga sukarela.
“Uang kapitasi yang saya terima untuk bulan Mei kurang 10 persen dari total nilai yang seharusnya saya terima,” aku seorang ASN Puskesmas Mpunda inisial IN.
Kepala Puskesmas Mpunda, Rita Astuti, yang dihubungi, membenarkan adanya sumbangan dari ASN untuk tenaga sukarela di Puskesmas Mpunda.
“Benar ada sumbangan 10npersen dari uang kapitasi. Tapi bukan potongan ya,” aku dia dihubungi via WhatsApp, Selasa (11/7).
Dia mengaku, sumbangan tersebut untuk membiayai tenaga sukarela yang mengabdi di Puskesmas Mpunda.
“Tenaga sukarela saya di Puskesmas Mpunda ada 80 orang. Mereka tidak memiliki gaji, maka kita sumbang untuk membayar mereka,” ucapnya.
Dia mengatakan, tidak hanya ASN saja yang memberikan sumbangan tersebut, dirinya pun ikut memberikan sumbangan setiap bulannya.
“Sumbangan ini atas sukarela para ASN, dan bukan atas instruksi saya. Yang pegang uang sumbangan itu ada bendahara tersendiri,” tuturnya.
Selain uang sumbangan, para ASN juga diduga dikenai uang sosial sebesar Rp. 20 ribu per bulan yang disebut-sebut diambil dari uang kapitasi.
“Untuk uang sosial ini juga keikhlasan para ASN sebagai sumbangan bagi pegawai apabila memiliki hajatan sosial, ada pegawai yang sakit maupun yang meninggal,” jelasnya. (ck)