71 Rumah Rusak Diterjang Angin Kencang, Kerugian Ditaksir Rp 1,6 Miliar

BIMA-Bencana alam kembali melanda wilayah Kabupaten Bima. Kali ini angin kencang ‘mengamuk’ hingga merusak 71 unit rumah warga, Sabtu 02 November 2024. 

Selain rumah, kampus STKIP Taman Siswa Bima dan sebanyak 58 unit atap gudang petani garam di Desa Talabiu Kecamatan Woha juga rusak.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bima, Drs. Isyrah mengatakan angin kencang disertai hujan deras melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bima.

Bacaan Lainnya

Isyrah menjelaskan, musibah alam ini mengakibatkan puluhan unit rumah, pohon tumbang dan atap gudang petani garam mengalami rusak.

“Telah terjadi hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang yang mengakibatkan rumah dan bangunan lainnya rusak bagian atap serta beberapa pohon tumbang,” ujarnya via whatsapp, Sabtu 02 November 2024.

Isyrah merincikan kerugian akibat angin kencang. Di Desa Belo Kecamatan Palibelo ada 11 unit rumah warga mengalami rusak berat.

Selain rumah warga, Kampus STKIP Taman Siswa yang berlokasi di Desa Belo juga mengalami kerusakan. “Kerugian pihak kampus ditaksir 270 juta,” terangnya.

Di Desa Bre Kecamatan Palibelo ada 6 unit rumah warga yang rusak dengan kerugian ditaksir mencapai Rp 160 juta. Di Desa Teke ada 1 unit rumah warga yang rusak dengan kerugian ditaksir Rp 30 juta.

Di Desa Talabiu Kecamatan Woha ada 6 unit rumah warga yang rusak dan 58 unit gudang petani garam dengan kerugian ditaksir mencapai Rp 450 juta.

Di Desa Rabakodo ada 1 unit rumah warga, emperan Toko Dini dan tempat parkir Toko Bilioner mengalami rusak dengan kerugian ditaksir Rp 30 juta.

Di Desa Risa ada 2 unit rumah warga yang rusak dengan kerugian ditaksir Rp 60 juta. 

Di Desa Tonda Kecamatan Madapangga sedikitnya 38 unit rumah warga rusak berat dan ringan dengan taksiran kerugian mencapai Rp 480 juta. Di Desa Mpuri ada 4 unit rumah warga dengan kerugian capai Rp 120 juta.

“Total kerugian akibat angin kencang mencapai 1,6 miliar,” terangnya.

Menurut Isyrah, kebutuhan mendesak para korban berupa terpal atau atap seng untuk korban angin kencang.

“Kami sudah melakukan koordinasi  dengan Camat, Kapolsek, Koramil dan desa setempat terkait terdampak dan  melakukan pengamatan, pendataan dan kaji cepat serta penanganan darurat bencana terhadap daerah terdampak dan proses pendataan,” tuturnya.

BPBD menghimbau masyarakat agar dapat menggunakan air secara bijak, efektif dan efisien. Masyarakat juga tetap waspada terhadap cuaca extrim serta bencana yang terjadi seperti banjir bandang, angin puting beliung dan tanah longsor, kekeringan dan wabah penyakit rabies serta kebakaran hutan dan lahan.

“Apabila ada terjadi bencana agar segera melapor kepada kami maupun pihak terkait lain di desa,” pintanya. (man)

Pos terkait