595 Rumah di Bima Kembali Terendam Banjir

BIMA-Bencana banjir di Kabupaten Bima.semakin memprihatinkan. Pada Selasa 17 Desember 2024 sebanyak 595 unit rumah warga terendam.

Selain rumah warga, fasilitas sekolah di dua desa juga ikut tergenang air setinggi lutut orang dewasa. Aktivitas sekolah mengalami lumpuh total.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bima, Drs. Isyrah menyampaikan sejumlah desa di Kabupaten Bima kembali dilanda bencana alam.

Bacaan Lainnya

“Hujan lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang menyebabkan banjir dan luapan air sehingga menggenangi rumah penduduk,” kata Isyrah.

Untuk tiga hari berturut-turut, ratusan rumah warga di Desa Rada Kecamatan Bolo tergenang banjir.

Kata Isyrah, hal ini terjadi akibat luapan air yang mengalir deras dari arah gunung Kecamatan Donggo sehingga mengakibatkan tanggul drainase tidak mampu menahan air.

“Luapan air setinggi lutut orang dewasa, antara 60 sampai 70 centi mengakibatkan 320 unit rumah,” ungkapnya.

Isyrah merincikan, sebanyak 80 Kepala Keluarga (KK) terdampak di RT 01 Dusun Nggeru, 73 KK terdampak di RT 02 Dusun Temba Na,e.

Sebanyak 7 KK terdampak di RT 03, 12 KK terdampak di RT 04, 25 KK terdampak di RT 05 dan 75 KK terdampak di RT 06 Dusun Rada, 35 KK terdampak di RT 07, 15 KK terdampak di RT 15, dan 7 KK terdampak di RT 9 Dusun Bontoranu.

“Saat ini air sudah surut dan warga melakukan pembersihan material lumpur, tidak ada pengungsian akibat banjir  tersebut,” tuturnya.

Selain rumah warga, infrastruktur umum yang terdampak yaitu bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Rada terendam air setinggi 40-50 Centimeter hingga menyebabkan 6 ruang kelas, 1 ruang guru, serta 1 sekolah TK Al-Ikhlas terendam.

Di Dusun Jala Desa Nggembe kembali terjadi banjir dan meluap sehingga merendam wilayah lahan pertanian dan pemukiman warga di Dusun Jala dan Dusun Wa,i Tawoa.

Isyrah menjelaskan, banjir tersebut setinggi lutut orang dewasa antara 40 sampai 50 centimeter yang mengakibatkan 94 KK (80) rumah terdampak di Dusun Jala dan 110 KK (97 unit rumah) terdampak di Dusun Wa,i Tawoa.

“Total ada 204 KK atau 177 unit rumah warga terendam, dan terdampak tersebar di Dusun Jala dan Dusun Wa,i Tawoa Desa Nggembe,” terangnya.

Selain itu, infrastruktur umum yang terdampak yaitu bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jala dan perumahan SDN Jala terendam air hingga menyebabkan 6 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang Perpustakaan serta 1 musala terendam.

Di Desa Punti Kecamatan Soromandi terjadi luapan air akibat derasnya air mengalir dari arah gunung mengakibatkan tanggul drainase tidak mampu menahan debit air.

Air meluap dan merendam wilayah pemukiman warga dan jalan raya. Air setinggi lutut orang dewasa mengakibatkan 5 KK terdampak di RT 02 Dusun Nanga To,i, 30 KK terdampak di RT 06 Dusun Rade, 3 KK terdampak di Dusun Madatula.

“Total 38 unit rumah terendam, dan saat ini air sudah surut dan warga melakukan pembersihan material lumpur,” ujarnya.

Di Desa Lewintana Kecamatan Soromandi, semula tidak pernah terdengar terjadi bencana banjir. Kini terjadi luapan air hingga menggenangi rumah warga.

Isyrah menjelaskan, terjadi luapan air mengakibatkan tanggul drainase tidak mampu menahan debit air sehingga menyebabkan terjadi luapan air dan merendam pemukiman warga dan jalan raya.

Luapan air setinggi lutut orang dewasa mengakibatkan 20 KK terdampak di Dusun Lewidewa dan 40 KK terdampak di Dusun Lewintana dengan total 60 unit rumah terendam.

Di Desa Kanantaterjadi longsor material batu akibat derasnya air mengalir dari arah tebing gunung So Amu Kecamatan Soromandi.

Bencana longsor ini mengakibatkan setengah badan jalan raya di tanjakan So Amu tertutup material batu atau kerikil mencapai 8 meter sehingga arus lalu lintas terganggu.

“Saat ini material batu sudah dibersihkan oleh warga yang melintas, sehingga arus lalu lintas bisa dilalui kendaraan dari dua arah,” pungkasnya. (man)

Pos terkait