Petugas KPPS di Parado Diintimidasi Pendukung Caleg Tertentu sebelum Pembakaran Logistik

BIMA-Petugas KPPS di Kecamatan Parado Kabupaten Bima sempat mendapat intimidasi dari massa pendukung Caleg tertentu sebelum pembakaran logistik Pemilu terjadi.

Komisioner KPU Kabupaten Bima, Ady Supriyadin mengatakan telah menghentikan sementara penghitungan perolehan suara di Kecamatan Parado.

“Sesuai rekomendasi Bawaslu, penghitungan perolehan suara telah kami hentikan sementara dan sisa logistik dari yang dibakar telah diamankan di Kantor KPU,” ucapnya ditemui di Kantor KPU Kabupaten Bima.

Bacaan Lainnya

Dia menceritakan kronologi kejadian pembakaran logistik Pemilu 2024 pada 14 TPS di empat desa Kecamatan Parado.

Berdasar laporan dari PPK Parado, petugas KPPS di Desa Parado Wane dan Parado Kuta mendapat intimidasi dari pendukung dari Caleg tertentu.

“Bentuk intimidasi yang diterima penyelenggara, yakni dipaksa mengatur perolehan suara di Dapil 1 Kabupaten Bima untuk Caleg tertentu, dan anggota menolak,” ungkapnya.

Munculnya reaksi massa dengan membakar TPS dan logistik Pemilu, Ady menduga kekecewaan masyarakat yang berafiliasi dengan Caleg tertentu.

“Hasil penghitungan perolehan sementara suara untuk DPRD Kabupaten menunjukan unggul figur dari luar Kecamatan Parado, sehingga diekspresikan dengan pembakaran Logistik Pemilu,” tuturnya.

Dia mengatakan, kejadian begitu cepat, petugas sedang hitung suara tiba-tiba sekelompok massa datang membawa senjata tajam.

“Petugas lebih baik menyelamatkan diri. Ada beberapa Polisi yang jaga namun jumlah tidak sebanding,” kisahnya.

Sebelum melakukan pembakaran, awalnya massa melakukan perusakan TPS yang berlangsung di empat TPS dan menjalar di TPS lain.

“Massa mengumpulkan logistik di luar TPS dan membakar. Sekitar pukul 11 malam. Kerusakan logistik Pemilu di Kecamatan Parado mencapai 90 persen,” sebutnya.

Ady memastikan, tindak lanjut apakah dilakukan Pemilu susulan atau Pemilu lanjutan belum ada keputusan.

“Karena akan dilakukan analisa terlebih dahulu dan menunggu petunjuk lebih lanjut. Kita sudah laporkan kejadian ini ke KPU provinsi dan KPU pusat,” terangnya. (man)

Pos terkait