BIMA-Proses pencarian enam korban hilang banjir bandang di Desa Nanga Wera Kecamatan Wera terus dilakukan. Hingga pukul 11.15 wita para korban belum ditemukan.
“Pencarian terus kami lakukan. Saya bersama warga menyisir sungai, sedangkan tim Basarnas fokus di laut,” kata Kepala Desa Nanga Wera, Umar via sambungan whatsapp, Senin 3 Februari 2025 siang.
Banjir bandang melanda Desa Nanga Wera Kecamatan Wera pada Ahad 2 Februari 2025. 6 orang warga desa setempat hilang diduga hanyut bersama rumah.
Selain ada korban hilang, banjir yang datang tiba-tiba itu juga menghanyutkan sejumlah kios tempat tinggal warga dan sejumlah kerugian lain.
Umar memastikan, pencarian terus dilakukan hingga para korban berhasil ditemukan kembali.
“Kami sangat berharap warga yang hilang secepatnya dapat ditemukan dalam kondisi selamat,” ujarnya.
Selama menyusuri sungai, kata Umar, ratusan warga yang ikut melakukan pencarian belum menemukan tanda-tanda para korban.
“Sudah berkali-kali kami bolak balik menyusuri sungai, belum ada jejak atau tanda-tanda dari para korban. Besar harapan kami mereka selamat,” ucapnya.
Hingga sekarang tim masih mencari para korban yakni, Ilham Sandu (80), Haikal (5), Aryani (32), Irgi (10), Juliani (30) dan Aisyah (3).
Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga Desa Wora Kecamatan Wera berhasil menemukan korban Irman (40) tersangkut di antara tumpukan kayu.
Korban ditemukan oleh warga dalam kondisi meninggal dunia. Jenazah korban disemayamkan di rumah duka untuk selanjutnya dikebumikan.
Di Desa Nunggi Kecamatan Wera, warga berhasil mengevakuasi jenazah Buru Randi, korban meninggal tertimpa tanah longsor.
Korban dilaporkan hilang sejak terjadi longsor pada Ahad 2 Februari 2025 dini hari. Pada Senin 3 Februari 2025 jasad korban ditemukan tertimpa material longsor.
Penemuan jasad Buru Randi menambah daftar warga yang menjadi korban dalam bencana alam di Kecamatan Wera. Total ada 8 orang korban. 2 orang ditemukan meninggal dunia. (man)
